Rahasia Mualem Punya Banyak Istri



Sudah bukan rahasia lagi Mualem setidaknya punya empat istri.  Mantan Panglima GAM yang kini menjabat Wakil Gubernur Aceh itu diketahui pernah menikah di Malaysia, sebelum kemudian menikahi tiga wanita lain di Aceh: Kak Ana, Kiki, dan Kak Salma. Nama yang terakhir ini bahkan mendampingi Mualem dihari pencoblosan pada Pilkada 2012 lalu.  Foto keduanya pun terpampang di koran-koran. Namun, setelah terpilih sebagai Wakil Gubernur Aceh, pria bernama lengkap Muzakir Manaf itu menjadikan Kak Ana sebagai ‘permaisuri’ yang menemani hari-harinya di pendopo Wakil Gubernur Aceh di Blang Padang, Banda Aceh. Sementara Kak Salma, tempat tinggal di kampung halamannya di Aceh Utara.

Sejak itu, kabar Mualem punya istri lebih dari satu pun menjadi bisik-bisik tetangga. Eh, bukan hanya tetangga, tetapi juga ban sigom nanggroe. Para haters dan lovers Mualem kompak menjadikan isu rumah tangga itu sebagai bahan perbincangan. Bagi para haters, isu Mualem punya istri lebih dari satu, adalah bahan celaan dan dijadikan sebagai salah satu kekurangan Mualem. Sementara bagi para lovers Mualem, punya istri lebih dari satu adalah kelebihan, menimbulkan kekaguman. Istilahnya: awak Aceh syit harus meunan, nyan baro aneuk agam. 

Kini, menjelang Pilkada 2017, di saat Mualem mendaftarkan diri sebagai salah satu calon gubernur Aceh, isu rumah tangga itu kembali digoreng. Sepertinya, para lawan politik susah sekali mencari isu lain untuk menjelekkan Mualem. Mereka seperti kehilangan ‘pintu masuk’ untuk menyerang Mualem. Hal yang paling gampang, ya itu tadi, lewat isu domestik: istrinya lebih dari satu. Harapannya, tentu saja agar menimbulkan rasa antipati kaum wanita kepada Mualem. Maklum, pemilih dari kalangan kaum hawa jumlahnya cukup signifikan, hampir menyamai jumlah pemilih laki-laki.

Tapi, tunggu dulu. Hukum yang mana yang dilanggar dengan punya istri lebih dari satu? Hukum agama tidak, hukum negara juga bukan. Toh, Mualem bukan PNS atau aparatur negara yang dilarang kawin lebih dari satu. Lagi pula, PNS yang dilarang kawin lebih dari satu pun seringkali punya istri simpanan, atau kawin semalam yang jelas-jelas melanggar hukum agama.

Terus terang, saya selalu kagum dengan orang yang berani terus terang menyatakan kepada istrinya bahwa dia punya lebih dari satu istri. Tak banyak orang seperti itu. Kalau selingkuh di belakang istri yang sah, saya kenal buanyaakkk. Giliran diminta bertanggung jawab, ogaaahhh…

Sebagai lelaki, saya juga punya keinginan mempersunting wanita lain sebagai istri kedua, ketiga, dan seterusnya. Saya seringkali iri kepada para raja-raja zaman dahulu yang punya puluhan hingga ratusan istri yang disebut selir. Ah, betapa indahnya dunia, pikir saya. Tapi, ya itu tadi, saya tak seberani Mualem. Paling-paling cuma berani ajak kenalan wanita lain (Ssstt…bagian ini jangan kasih tau istri saya ya ☺ ). Tak punya nyali untuk berlanjut ke jenjang perkawinan. Bahkan untuk kawin lagi diam-diam pun saya tak punya nyali. Hana kris, kata orang kampung saya ha-ha.


Fakta itulah yang membuat saya penasaran, bagaimana caranya Mualem bisa punya istri sampai empat orang. Soal wajah dan postur tubuh, saya yakin, jangankan para wanita, kita yang lelaki saja pasti banyak yang iri. Dengan wajah macho bak bintang filem India dan postur tubuh yang tinggi, pastilah banyak wanita tergila-gila. Tetapi, bagaimana membuat mereka tidak meminta cerai ketika Mualem kawin lagi, itu tentu butuh keahlian khusus. Tidak sembarang orang bisa. Butuh ilmu cakologi tingkat tinggi.

Rasa penasaran itu akhirnya terjawab ketika saya bertanya kepada seorang teman yang dekat dengan Mualem. Ternyata, sang teman ini juga menyimpan rasa penasaran yang sama. Bedanya dengan saya, ia berani bertanya langsung kepada Mualem untuk menjawab rasa penasarannya.

Lalu, apa jawabannya?  Kata teman saya, Mualem yang sering berbicara apa adanya menjawabnya dengan sebuah tamsilan.  “Meunye jeuet ta ‘eh sira ta ikat asee bak gaki peuratah, nyan ka jeuet meukawen leubeh dari saboh. Meunyoe han, bek coba-coba (Kalau bisa tidur sambil mengikat anjing di kaki tempat tidur, sudah boleh kawin lebih dari satu, kalau belum bisa, jangan coba-coba).”

Kita tahu, anjing yang terikat pastilah akan menggonggong tiada henti. Dan, jika bisa tidur dalam kondisi anjing menggonggong di dekat tempat tidur kita, berarti aman sudah. Dengan kata lain, jika sanggup mendengar protes-protes dari istri, berarti sudah bisa kawin lagi. Ibaratnya, Anda sudah lulus ujian.

Saya terpana mendengar jawaban itu. Saya kira tak hanya soal istri-istri, frasa ‘lagee ta ikat asee bak gaki peuratah’ adalah juga soal filosofi hidup bagi Mualem. Tak percaya? Lihat saja bagaimana reaksi Mualem ketika diserang kiri kanan oleh tim sukses para pesaingnya. Rasa-rasanya kita tak pernah melihatnya balik menyerang dengan meledak-ledak. Ia tetap memilih cuek bebek.

Bukti terbaru adalah ketika calon gubernur pesaing Mualem, Irwandi Yusuf, melontarkan pernyataan ‘pasangan Mualem TA Khalid akan diganti dengan Abu Razak pada hari terakhir’. Mualem menanggapinya dengan dingin. Ia tak balas menyerang Irwandi, hanya memintanya agar tidak mengurusi kandidat gubernur lain. Padahal, sebagai orang yang pernah berteman dekat, saya yakin Mualem punya ‘kartu As’ Irwandi.

Dengan fakta itu, masih berani mengatakan punya banyak istri tak ada sisi positifnya? Irwandi Yusuf, saya kira harus berterima kasih kepada istri-istri Mualem. Sebab, istri-istrinya secara tidak langsung telah melatih kesabaran Mualem menghadapi berbagai persoalan hidup, termasuk propaganda murahan yang dilancarkan Irwandi Yusuf itu.  Sepertinya, menghadapi Irwandi, Mualem memperlakukannya seperti menghadapi istri-istrinya: jurus ikat asee bak gaki peuratah.

Tabek, Panglima! []

Komentar