Juru Bicara Alumni Universitas Islam
Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh Imam Juwaini menolak keras logo baru kampus
itu. Alasannya, lambang bintang delapan pada logo baru itu disebutnya sebagai
simbolisasi Yahudi.
“Logo baru UIN Ar-Raniry disinyalir
publik identik dengan bintang david, sebuah simbol Yahudi. Lambang Negara
Israel ini dikhawatirkan akan memicu kegelisahan masyarakat Aceh secara meluas,”
tulis Imam Juwaini dalam siaran pers yang dikirim ke media massa.
Namun, amatan penulis, logo bintang
delapan sudah lama terdapat di pagar masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
![]() |
Bintang Delapan di Pagar Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh |
Sebenarnya, menurut penulis, jika
diperhatikan secara seksama, bintang delapan berbeda dengan bintang David yang
terdapat di bendera Israel. Bintang David adalah bintang segi enam, bukan
bintang segi delapan.
Dalam sejumlah riwayat disebutkan,
bintang delapan atau Oktagon, telah lazim dipakai dalam peradaban Islam sejak
masa. Bintang segi delapan ini
sebenarnya merupakan seni kaligrafi dari bangsa Persia, yang kemudian
berkembang pada zaman Dinasti Abbasiyah. Sumber lain menyebutkan, bintang
delapan juga dikenal dalam peradaban Hindu Budha. []
Baca juga:
Desainnya Diprotes, Ini Penjelasan Pemenang Cipta Logo Baru UIN Ar-Raniry
Baca juga:
Desainnya Diprotes, Ini Penjelasan Pemenang Cipta Logo Baru UIN Ar-Raniry
https://aslibumiayu.net/8788-ternyata-bulan-sabit-dan-bintang-bukan-simbol-islam-lalu-berasal-dari-mana.html
BalasHapusLambang berhala Melchizedeq....tidak ada lambang Islam kecuali Tauhid
BalasHapus